Sepertiga malam Benarkah engkau sepertiga malam Sedang lelapmu dipertengahan malam Dan jagamu dipenghujung pagi
Haruskah jiwa masih berbangga Dengan nuansa yang hanya diseparuh laga Sedang pagi sudah menanti Hanya dua raka’at didapati Dengan tidak teliti
Jiwa yang lama terpasung Haruskah dada kembali membusung Sedang malam selalu terlewati Tanpa sepertiga malam menghiasi
Wahai diri Segeralah kamu menginsafi Atas sepertiga malammu Yang semakin sering terlewati karena kealfaan diri.
Sudut jiwa yang semakin terluka karena malam, January 2010-01-13 jam 06.30.
sebuah lintasan pikiran tentang masa depan dan refleksi kecil atas apa-apa yang terjadi di sekelilingku.
Komentar
Posting Komentar