Hari ini, aku mendapati dua hal yang sangat ambivalen. Satu orang mendapati pasangan hatinya(menikah) sehingga bahagia dengan sebahagia-bahagianya, dan satunya kehilangan seorang ayah yang sangat dicintainya sehingga sedih dengan dalamnya. Ya. Aku mendapati dua kabar itu dari dua cara yang berbeda pula. Kabar bahagia aku mendapatinya langsung ketika orangnya menelepon aku, dan kabar duka aku mendapatinya ketika seorang akhwat meng-sms aku. Dua hal yang sangat ambivalen, bahagia vs duka, melalui dua cara yang ambivalen pula, langsung vs perantara. Tapi diantara keduanya ada satu benang merahnya, yaitu kedua orang itu sama-sama tidak aku kenal – Cuma tahu namanya. Yang pertama, yang mendapati puncak kebahagiannya adalah mb Nanik. Orang mengenalnya sebagai wakil (kalau tidak salah) ketua dari LDK JADDA. Bisa dipastikan dia adalah orang baik, sehingga aku meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa ia mendapati jodohnya adalah seorang ikhwan yang baik pula. Untuk mb Nanik aku mengucapkan: SELAM
sebuah lintasan pikiran tentang masa depan dan refleksi kecil atas apa-apa yang terjadi di sekelilingku.