Langsung ke konten utama

jangan sombong (lagi)!!

Apa yang membuat kalian risih tentang kesombongan Fir’aun? Kesombongan Namrud? Kesombongan Qarun? Dalam hubungannya dengan Tuhan, kita harus mengatakan, IYA, kita risih. Tapi, dalam hubungannya dengan manusia, kita tentu akan maklum dengan kesombongan mereka. Betapa tidak, dunia ada dalam genggaman mereka. Kekayaan, dan kekuasaan; dua syarat menjadi sombong diantara manusia di atas bumi ini. Kekayaan mereka membuat orang-orang bermimpi ingin menjadi seperti mereka. Lihatlah, betapa mimpi saja sudah menjadikan orang-orang yang tidak seperti mereka menjadi sombong. Niat sombong. Apalagi kalau benar-benar menjadi seperti Qarun, Fir’aun atau juga, Namrud. Dan kekuasaan membuat orang-orang ingin menguasai semua tahta dunia ini, memiliki semua wanita di dunia ini. Lantas, masihkah kita menganggap kesombongan mereka itu sebuah kesombongan? Tidak, sekali-kali tidak. Mereka “berhak” atas itu.

Lantas, atas apa mereka tidak berhak sombong dengan kekuasaan dan kekayaan mereka? Bukankah semua orang tunduk pada mereka? Bukankah semua harta mereka miliki? Bukankah semua wanita bisa dimilikinya kalau mereka menginginkan? Ya. Satu-satunya jawaban adalah mereka tidak berhak sombong kepada Tuhan mereka. Tuhan yang telah menciptakan mereka. Tuhan yang telah membuat mereka seperti mereka. Tuhan yang tidak akan ada mereka kecuali karena adanya Tuhan. Mereka tidak berhak sombong atas Tuhan.

Kemudian, marilah bercermin kepada diri kita. Apa yang kita miliki untuk berhak sombong diatas dunia ini terhadap manusia? Apakah kita kaya sekaya Qarun, yang tidak ada yang bisa menandingi kekayaan kita? Apakah kita berkuasa seberkuasa Fir’aun yang kekuasaannya meliputi “menghidup dan mematikan seseorang?” Ataukah kita sehebat Namrud yang tidak tergoyahkan kerajaannya?. Tidak, sekali-kali tidak. Tidak ada lagi alasan untuk sombong atas manusia di dunia ini. Karena kita tidak memiliki semua prasyarat untuk menjadi sombong itu.

Bagi Anda yang laki-laki; Anda berhak sombong karena Anda tampan? Oh tidak, Anda tidak ada setitikpun dari sebuah ketampanan yang dihimpun oleh sosok yang dimuliakan oleh Tuhan, nabi Yusuf. Ketampanan Anda mungkin bisa membuat satu orang wanita tersandung batu karena memandang Anda, itupun dengan sang wanita lekas sadar kalau Anda bukanlah haknya. Tapi demi yang semua jiwa berada dalam kekuasaan-Nya, nabi Yusuf bisa membuat beberapa wanita mengiris tangan mereka sendiri tanpa terasa sakit, tanpa mata berkedip, dan tanpa kesadaran yang menguasai.

Dan bagi Anda yang wanita; Anda merasa paling cantik, paling lembut, paling menarik, sehingga Anda berhak sombong? Tidak, sekali-kali tidak. Anda tidak akan pernah bergeming dari tempat duduk Anda kalau dihadirkan kedepan Anda sosok Ummul Mu’minin Aisyah, dan juga bintu Rosul, Fatimah r.a. Anda akan mengetahui betapa alasan untuk menjadi sombong itu telah tertutup rapat-rapat bagi Anda. Karena Anda, dan juga kita memang tidak berhak sombong di atas muka bumi ini.

Dan kalau ternyata, tetap ada sebetik niatan untuk menjadi sombong dalam hati kita kepada manusia lain, ingatlah, kita tidak berhak sombong atas Tuhan kita yang telah menciptakan kita. Tuhan yang melarang kita sombong terhadap manusia. Kalau kita mencintai Tuhan, maka kita akan mematuhi Tuhan. Kalau Tuhan melarang untuk tidak sombong, maka tidak ada alasan lagi untuk menjadi sombong. Karena kita memang tidak berhak untuk sombong.

(untuk istriku: maafkan aku kalau terlalu sombong terhadapmu. Do’akan aku untuk lebih bisa merendah dihadapanmu, karena memang engkau lebih mulia dariku).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sepertiga malam-Mu

Sepertiga malam Benarkah engkau sepertiga malam Sedang lelapmu dipertengahan malam Dan jagamu dipenghujung pagi Haruskah jiwa masih berbangga Dengan nuansa yang hanya diseparuh laga Sedang pagi sudah menanti Hanya dua raka’at didapati Dengan tidak teliti Jiwa yang lama terpasung Haruskah dada kembali membusung Sedang malam selalu terlewati Tanpa sepertiga malam menghiasi Wahai diri Segeralah kamu menginsafi Atas sepertiga malammu Yang semakin sering terlewati karena kealfaan diri. Sudut jiwa yang semakin terluka karena malam, January 2010-01-13 jam 06.30.

happy Idul fitri

saya, Amin Musthofa beserta keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H. semoga amal ibadah kita selama di bulan Ramadhan kemarin bisa membawa kita untuk lebih baik di bulan berikutnya. amiiiin....

inspiring song

Lagu, dalam berbagai literaturnya mempunyai efek yang sangat nyata bagi tumbuh kembang anak. Ada kecerdasan, ketenangan, dan juga kenyamanan ketika anak – terutama yang masih usia kandungan didengarkan lagu, terutama yang senarai dengan mozart. Tapi, sebagai seorang muslim bolehlah kita berbangga dengan Al-Qur’an yang selalu diperdengarkan kepada anak. Karena kebiasaan ini akan menular terus sampai ia dewasa kelak. Dengan tidak bermaksud mengesampingkan Al-Qur’an yang mempunyai sejuta (bukan penyempitan nilai) selaksa makna, alhamdulillah ada bait-bait sya’ir lagu juga yang insya Alloh bisa menginspirasi. Diantaranya adalah lagu yang selama beberapa pekan ini sering aku perdengarkan. Sering diperdengarkan karena menurutku lagu ini sangat menginspirasi tentang semuanya. Peringatan akan fitnah dunia, penyesaalan diri, do’a kebaikan dan lain sebagainya. Karena tidak punya akun untuk upload lagu, jadi aku cukupkan untuk menuliskan liriknya saja di sini. Semoga menginspirasi…. Mewangi Bunga...